Setiap orang masih menganggap bahwa film kartun adalah sama, tapi penulis lebih menyukai film animasi, yang dibuat melalui teknik stop motion animasi. Diluar ceritanya, teknik animasi ini memiliki sisi seni yang tinggi.
Stop motion animasi adalah jenis teknik animasi, dimana objek fisik dimanipulasi dan difoto, bingkai demi bingkai untuk menciptakan ilusi gerakan. Prosesnya melibatkan pengambilan serangkaian foto objek diam, dengan perubahan kecil yang dilakukan pada posisi objek, di setiap bingkai. Ketika foto-foto ini diputar secara berurutan, mereka menciptakan ilusi gerak.
Stop motion animasi telah digunakan di banyak animasi, baik sebagai teknik mandiri maupun dalam kombinasi, dengan gaya animasi lainnya. Beberapa contohnya dalam animasi populer antara lain “The Nightmare Before Christmas”, “Wallace and Gromit”, “Coraline”, dan “Kubo and the Two Strings”.
Stop motion animasi bisa dilakukan dengan berbagai bahan, seperti tanah liat, kertas, boneka, atau bahkan benda-benda nyata. Ini membutuhkan banyak kesabaran, dan perhatian terhadap detail, karena setiap gerakan kecil harus direncanakan, dan dilakukan dengan hati-hati, untuk menciptakan gerakan animasi yang halus dan mulus.
Secara keseluruhan, merupakan salah satu bentuk teknik animasi, memberikan bentuk pembuatan animasi yang unik dan menarik, yang memberikan banyak ide kreatif.
Animasi kartun
Animasi kartun adalah film animasi, yang menceritakan sebuah cerita, melalui penggunaan gambar tangan atau dihasilkan oleh komputer. Istilah “kartun” bisa merujuk pada berbagai gaya animasi, mulai dari sketsa sederhana yang digambar dengan tangan, hingga gambar buatan komputer (CGI) yang kompleks. Animasi kartun biasa ditujukan untuk anak-anak atau orang dewasa, dan bisa digunakan untuk bercerita dalam banyak genre, termasuk komedi, drama, dan aksi.
Beberapa contoh animasi kartun populer, antara lain dari animasi klasik seperti “Snow White and the Seven Dwarfs”, “The Lion King”, dan “Toy Story”, serta rilis terbaru seperti “Zootopia”, “Moana”, dan “Spider-Man: Into the Spider-Verse.”
animasi kartun sering menampilkan karakter yang penuh warna dan cenderung berlebihan, pengaturan imajinatif, dan plot menarik, yang dirancang untuk menarik perhatian penonton, dan membawanya ke dunia lain. Proses animasi bisa sangat panjang dan membutuhkan banyak keterampilan artistik, serta keahlian teknis. Namun, hasil akhirnya adalah, animasi yang memukau dan menghibur secara visual, yang bisa dinikmati oleh segala usia.
Perbedaan Animasi Stop motion Dengan Kartun
Stop motion animasi dan kartun merupakan sama-sama jenis animasi, tetapi menggunakan teknik yang berbeda, untuk membuat gambarnya.
Stop motion animasi melibatkan manipulasi objek fisik, seperti tanah liat, boneka, atau bahan lainnya. Objek di foto bingkai demi bingkai, dengan gerakan kecil yang dilakukan pada objek, di antara setiap bidikan. Ketika foto-foto ini diputar secara berurutan, mereka menciptakan ilusi gerak. Stop motion animasi sering memiliki sentuhan, kualitas buatan tangan dan dapat digunakan, untuk membuat efek visual serta tekstur yang unik.
Animasi kartun, di sisi lain, menggunakan gambar tangan atau dihasilkan komputer untuk menceritakan sebuah cerita. Animasi dibuat melalui rangkaian gambar atau gambar digital yang diputar secara berurutan, untuk menghasilkan ilusi gerak. Animasi kartun seringkali memiliki tampilan yang lebih bergaya atau berlebihan, dan dapat digunakan untuk menciptakan dunia yang fantastis serta imajinatif, yang tidak mungkin ditangkap oleh animasi live-action.
Stop motion animasi dan kartun membutuhkan banyak kreativitas, keterampilan, dan perhatian terhadap detail. Mereka bisa juga digunakan, untuk menceritakan berbagai macam cerita di berbagai genre, dari komedi, drama hingga aksi. Pada akhirnya, pilihan antara stop motion dan animasi kartun, bermuara pada kebutuhan spesifik proyek, dan visi kreatif para pembuat animasi.
Sejarah Animasi Stop Motion
Stop motion animasi memiliki sejarah yang kaya dan menarik, berawal pada akhir tahun 1800-an, ketika perintis seperti Émile Cohl dan J. Stuart Blackton, bereksperimen dengan teknik stop motion, dalam animasi pendek mereka.
Pada awal 1900-an, Willis O’Brien merevolusi teknik ini dengan karyanya di “The Lost World” (1925) dan animasi klasik seminal “King Kong” (1933), yang menggabungkan Stop motion animasi, dengan rekaman live-action. Animasi-animasi ini mampu, menginspirasi generasi baru animator dan pembuat animasi, termasuk Ray Harryhausen, yang terus menyempurnakan teknik dan mendorong kemampuannya dengan animasi, seperti “Jason and the Argonauts” (1963) dan “The Golden Voyage of Sinbad” (1973).
Pada 1980-an dan 1990-an, Stop motion animasi mengalami kebangkitan popularitas, dengan karya Tim Burton dan studio animasi stop-motion, Aardman Animations. “The Nightmare Before Christmas” karya Burton (1993) dan animasi pendek “Wallace and Gromit” karya Aardman, dan animasi fitur menampilkan gaya visual yang unik, serta kemungkinan kreatif dari teknik animasi tersebut.
Saat ini, Stop motion animasi terus digunakan dalam berbagai karya animasi dan acara televisi, baik sebagai teknik tersendiri, maupun dalam kombinasi dengan gaya animasi lainnya. Teknik ini juga diadaptasi untuk digunakan dalam iklan, video musik, dan bahkan video game. Dengan sentuhan, kualitas buatan tangan, dan daya tarik visual yang unik, Stop motion animasi tetap menjadi bentuk seni yang dicintai, serta bertahan lama di dunia animasi.
Sejarah Animasi Kartun
Kartun memiliki sejarah yang kaya dan beragam smenjak akhir tahun 1800-an, ketika karikatur Prancis Émile Cohl membuat animasi animasi pertama, “Fantasmagorie,” pada tahun 1908. Kartunis awal seperti Winsor McCay dan Max Fleischer, mulai mengembangkan teknik animasi baru, seperti rotoscope dan kamera multiplane, yang memungkinkan detail dan pergerakan yang lebih lebar dalam film animasi.
Pada tahun 1930-an, kartun menjadi bentuk hiburan yang populer, dengan munculnya studio animasi seperti Walt Disney Productions, Warner Bros., dan Fleischer Studios. Kartun klasik dari era ini, seperti Disney’s “Snow White and the Seven Dwarfs” (1937), Warner Bros.’ Serial “Looney Tunes” dan “Merrie Melodies”, serta kartun “Popeye” dan “Betty Boop” karya Fleischer, masih tetap dicintai dan ikonik hingga hari ini.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, kartun terus berkembang, dengan kebangkitan televisi yang mengarah pada pembuatan acara TV animasi, seperti “The Flintstones”, “The Jetsons”, dan “Scooby-Doo, Where Are You!”. Pada tahun 1980-an dan 1990-an hadirnya gelombang baru bentuk kartun yang inovatif dan membuka keterbatasannya, termasuk “The Simpsons,” “South Park,” dan “Batman: The Animated Series.”
Saat ini, kartun masih terus menjadi bentuk hiburan yang populer, dengan berbagai gaya dan genre yang ditampilkan, di seluruh platform televisi, animasi, dan streaming. Dari kartun anak-anak hingga animasi yang berorientasi dewasa, media ini telah terbukti menjadi salah bentuk penceritaan yang serbaguna dan tahan lama.
Stop motion Animasi Secara Keseluruhan
Stop motion animasi adalah bentuk animasi yang unik dan menawan, menggunakan objek dan model fisik untuk menciptakan ilusi gerak. Tekniknya melibatkan memotret objek bingkai demi bingkai, dengan sedikit penyesuaian yang dilakukan pada posisinya, di antara setiap bidikan. Saat diputar ulang secara berurutan, gambar-gambar ini menciptakan ilusi gerak dan menghidupkan objek.
Stop motion animasi memiliki sentuhan khas dan kualitas buatan tangan, yang membedakannya dari bentuk animasi lainnya. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat berbagai gaya dan efek visual, mulai dari citra fotorealistik hingga karakter kartun yang aneh. Stop motion juga dapat digabungkan dengan teknik animasi lainnya, seperti computer-generated imagery (CGI) dan animasi gambar tangan, untuk menciptakan gaya hibrid dan dunia visual yang unik.
Membuat Stop motion animasi adalah, proses yang memakan waktu dan variasi karya yang membutuhkan banyak keterampilan artistik dan keahlian teknis. Namun, hasil akhirnya bisa menjadi animasi yang memukau secara visual dan menarik, yang mampu untuk menangkap imajinasi dan menyenangkan penonton dari segala usia. Beberapa contoh populer Stop motion animasi antara lain “Wallace and Gromit”, “The Nightmare Before Christmas”, dan “Coraline”.
Secara keseluruhan, Stop motion animasi adalah, bentuk animasi yang unik dan mengesankan yang terus memikat penonton dengan kreativitas, imajinasi, serta keseniannya.